DPRD Lamteng Minta Disdikbud Prov Tindak Sekolah,Larang Siswa Ujian Lantaran Nunggak Bayaran
Anggota Komisi lV DPRD Lampung Tengah, dari fraksi Demokrat, Toni Sastra Jaya, prihatin terhadap (Tn) siswa kelas Xl SMK Darusy Syafaah, Kota Gajah yang dilarang mengikuti ujian hingga memutuskan untuk berhenti sekolah.
Menurutnya, pihak sekolah harus memberikan hak pada siswa untuk tetap mengikuti ujian, meski orang tua siswa tersebut belum bisa menyelesaikan pembayaran uang sekolah yang menjadi kewajiban. Mengingat situasi perekonomian masyarakat saat ini yang belum stabil, pasca pemulihan dari dampak pandemi Covid-19.
"Jangan kaitkan uang sekolah dengan ujian, agar tidak menjadi beban siswa dengan ketidakmampuan orang tuanya. Yang pada akhirnya menjadi traumatik psikis anak itu sendiri. Ingat tujuan pendidikan dalam konstitusi kita adalah mencerdaskan anak bangsa," Tegas Toni Sastra Jaya, Jum'at (6/01).
Hal itu harus dipertimbangkan oleh pihak sekolah. Kami tidak mau persoalan finansial menjadi kendala anak-anak untuk tidak bisa ikut ujian. Pihak sekolah sekarang ini jangan memikirkan uang dulu, karena pendidikan itu wajib diberikan kepada penerus bangsa, itu yang harus diutamakan.
Anggota Komisi lV DPRD Lamteng ini berharap, Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, bisa lebih peka akan persoalan di tengah masyarakat terkait hal-hal seperti ini. Agar pihak sekolah dapat memberikan solusi kepada keluarga siswa, tanpa harus merampas hak siswa untuk ikut ujian, seperti yang dialami (Tn).
"Meski SMA dan SMK bukan lagi dibawah ranah pengawasan Disdikbud Kabupaten, saya berharap pihak Disdikbud Provinsi, bisa lebih intens dalam pengawasan ditiap sekolah khususnya yang ada di tiap wilayah Kabupaten. Karena persoalan seperti ini kerap terjadi," tegas Toni Sastra.( Rofy/Hendri)
Posting Komentar