News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tohari Kecewa "Anak Tidak Di Ikut Serta Kan Ujian,Akibat Belum Membayar Tunggakan."

Tohari Kecewa "Anak Tidak Di Ikut Serta Kan Ujian,Akibat Belum Membayar Tunggakan."

Lampung Tengah - ( TARGETWARTA )
Tn, seorang siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Darusy Syafaah Kota Gajah, Lampung Tengah, trauma akibat tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian semester beberapa pekan lalu, karena belum melunasi tunggakan uang Sekolah.

Menurut, Tohari (50) orang tua Tn yang menjelaskan bahwa dirinya sudah tiga kali menghadap pihak sekolah meminta keringanan, atau tempo waktu dalam hal pembayaran sangkutan uang sekolah yang dimaksud, namun meski telah berulang kali meminta, pihak sekolah tetap masih tidak bisa mengabulkan permintaan itu.

"Mau bagaimana lagi mas, kami sudah berusaha untuk meminta solusi dari pihak sekolah. Dan saat ini anak kami itu menjadi trauma akibat tidak diperkenankan ikut ujian, dia merasa malu kepada teman-teman di sekolah," ujar Tohari, saat ditemui di kediamannya di Kamp.Moroseneng, Lamtim, Selasa (3/01).

Tohari menyebut, dari catatan pihak sekolah yang mengatakan bahwa tunggakan biaya yang harus dilunasinya adalah sebesar Rp.3,8 juta dengan rincian, uang kunjungan praktek idustri yang saat itu dilaksanakan di Bandung sebesar, Rp.2 juta, ditambah kekurangan uang ujian semester, dan SPP sebesar Rp.1,8 juta, dan pihak sekolah tidak bisa memberikan toleransi, kecuali bisa melunasi tunggakan yang dimaksud.

"Kami ini orang susah mas. Tapi mau bagaimana lagi kalau pihak sekolah tidak berkenan untuk anak kami bisa mengikut ujian. Yang jelas kami sudah berusaha, dan kami sangat berharap anak kami itu bisa menyelesaikan sekolahnya agar hidupnya tidak seperti kami," keluhnya.

Saat ini kata Tohari, akibat anaknya tidak bisa mengikuti ujian semester itu, anaknya menjadi murung, dan trauma karena teman-temannya banyak yang mengetahui bahwa dirinya tidak bisa ikut ujian akibat belum membayar tunggakan sekolah.

"Saya rasa walaupun pihak sekolah berubah pikiran atau mungkin dapat memberikan anak kami kesempatan untuk dapat mengikuti ujian, anak kami itu saat ini sudah putus asa mas, yang jelas dia sudah malu dengan kawan-kawan di sekolah. Dan dirinya memilih untuk berhenti dari sekolah," ungkap.

Menanggapi hal itu menurut Kepsek SMK Darusy Syafaah Kota Gajah, Laily Masitoh yang mengatakan bahwa terkait biaya itu memang sudah menjadi aturan, dan untuk semua para wali murid untuk dapat mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pihak sekolah.

"Ya itukan memang aturan di tiap sekolah, dan dari awal para wali murid sudah mengetahui konsekuensinya seperti apa," ujar Laily.( Rofy )

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar