Ketua Laskar Lamteng Yunisa Putra Menduga Adanya Aliran Dana Bantuan Pangan Non Tunai Di Dua Kecamatan
Ketua Laskar Lampung Tengah, Yunisa Putra menduga adanya aliran dana anggaran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di dua Kecamatan diKabupaten Lampung Tengah, yang masuk ke beberapa pihak.
Menurut Yunisa, dana bantuan sosial pangan yang di terima setiap KPM setiap bulannya sebesar Rp.200 ribu, diduga di sunat oleh Ketua panitia (pengelola) E-Warung sebesar Rp.15 ribu/KPM sebagai uang upeti untuk oknum, Camat, dan oknum Kakam, diKec, Bandar Surabaya, dan Kec Sep.Surabaya, Kab.Lamteng.
"Saya berani mengungkap hal ini karena saya ada bukti yang menguatkan pernyataan saya ini, seperti bukti, transfer ke oknum Camat, dan Kakam di dua Kecamatan yang dimaksud," tegas Yunisa, Rabu (3/9/2025).
Ia menyebut, dengan adanya bukti soal aliran dana bantuan BPNT itu, pihaknya Laskar Lamteng, akan membawa persoalan ini ke pihak APH untuk dijadikan bahan laporan. Angar pihak APH bisa menyelidiki, dan memproses pihak-pihak yang terlibat dalam menerina aliran dana bantuan tersebut.
"Jelas bantuan itukan diberikan pemerintah untuk masyarakat yang tidak mampu. Ironinya bantuan itu di sunat oleh oknum aparat yang tidak bertanggung jawab," tukasnya.
Diketahui bahwa, bantuan sosial pangan BPNT bertujuan membantu KPM (Keluarga Penerima Manfaat) memenuhi kebutuhan pangan pokok mereka. Dimana, dana bantuan BPNT adalah bantuan sosial pangan senilai Rp200 ribu per bulan yang ditransfer dalam bentuk saldo elektronik melalui kartu, dan digunakan KPM untuk membeli bahan pangan di E-Warung atau pedagang yang ditunjuk, dimana mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan/E-warung yang bekerjasama dengan pihak bank.
Posting Komentar